TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Luar Negeri Alwi Shihab mengatakan, komunitas international sangat mengharapkan agar masalah politik yang dihadapi Indonesia saat ini bisa diselesaikan melalui kompromi. “Kalau kompromi itu berarti dengan cara yang damai, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah,” kata Alwi kepada wartawan usai acara pembukaan Konperensi Tingkat Tinggi ke-11 G-15 di Jakarta Convention Centre, Jakarta (25/5).
Menurutnya, Indonesia dianggap penting oleh masyarakat Internasional, khususnya Amerika Serikat, karena diharapkan bisa menjadi contoh di antara empat negara yang sedang menjalani proses demokratisasi. Negara lainnya, selain Indonesia, adalah Nigeria, Kolumbia dan Ukraina. “Mereka sangat mengharapkan ada kompromi-kompromi, hingga demoratisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tegas Alwi.
Ia juga yakin bahwa pertemuan Kelompok -15 ini tidak akan terganggu, meskipun situasi dan kondisi politik dalam negeri akhir-akhir ini kian memanas, khususnya menjelang batas akhir Memorandum II DPR RI terhadap Presiden Abdurrahman Wahid tangal 30 Mei mendatang.
Menlu Alwi Shihab baru saja tiba dari lawatannya ke luar negeri. Dalam lawatannya tersebut ia mengunjungi negara-negara seperti Amerika Serikat, Portugal, dan Republik Rakyat Cina (RRC). Menlu juga menolak bahwa pemerintah sedang mengadakan lobi terhadap negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat. “Amerika itu netral, dan mengharapkan proses di Indonesia kita selesaikan sendiri dengan cara yang kompromistis,” kilahnya
Alwi juga menambahkan, masyarakat international berharap agar proses demokratisasi tidak tersendat. Karena ada yang kalah atau ada yang menang. Mereka berharap ada hasil yang bisa menguatkan semua pihak atau win-win solution. (Dara Meutia Uning)
Luar Negeri Harap Masalah Politik Indonesia Diselesaikan Lewat Kompromi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar